METODE SOSIODRAMA
(Tyas Sri Utami)
Keberhasilan belajar bahasa dipengaruhi oleh faktor eksternal (guru, lingkungan, teman, keluarga, orang tua, masyarakat, dan lain-lain) dan faktor internal (motivasi, minat, bakat, sikap, kecerdasan, dan lain-lain).Berdasarkan faktor eksternal, ada tiga prinsip belajar bahasa, yaitu : (a) memberikan situasi dan materi belajar sesuai respon yang diharapkan siswa, (b) ada pengulangan belajar agar sempurna dan tahan lam, (c) ada penguatan respon belajar siswa.
Berdasarkan faktor internal, belajar bahasa dapat dibantu dengan berbagai media visual, audio, atau audio visual.
Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia juga dibutuhkan suatu strategi mengajar agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar. Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi dapat diartikan pula sebagai upaya untuk mensiasati agar tujuan suatu kegiatan dapat tercapai.
Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai berbagai metode/teknik pembelajaran. ciri suatu metode/teknik pembelajaran yang baik adalah mengundang rasa ingin tahu murid, menantang murid untuk belajar, mengaktifkan mental, fisik, dan psikis murid, memudahkan guru, mengembangkan kreativitas murid, mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari. Beberapa metode/teknik yang perlu dikuasai guru dalam mengajarkan bahasa antara lain : diskusi, inkuiri, sosiodrama (bermain peran), tanya jawab, penugasan, latihan, dan bercerita. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/bahasa-indonesia/pembelajaran-bahasa-indonesia)
Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai berbagai metode/teknik pembelajaran. ciri suatu metode/teknik pembelajaran yang baik adalah mengundang rasa ingin tahu murid, menantang murid untuk belajar, mengaktifkan mental, fisik, dan psikis murid, memudahkan guru, mengembangkan kreativitas murid, mengembangkan pemahaman murid terhadap materi yang dipelajari. Beberapa metode/teknik yang perlu dikuasai guru dalam mengajarkan bahasa antara lain : diskusi, inkuiri, sosiodrama (bermain peran), tanya jawab, penugasan, latihan, dan bercerita. (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugas-makalah/bahasa-indonesia/pembelajaran-bahasa-indonesia)
Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 297) adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. UUSPN No. 20 tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berfikir yang dapat meningkatkan kemampuan berfikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran. Pembelajaran mempunyai dua karakteristik yaitu pertama, dalam proses pembelajaran melibatkan proses mental siswa secara maksimal, bukan hanya menuntut siswa sekedar mendengar, mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas siswa dalam proses berfikir. Kedua, dalam pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses dan tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan berfikir siswa, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri.
Dalam pengajaran bahasa diperlukan metode-metode yang sesuai agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Dalam penerapan metode tersebut pun seorang guru juga harus pandai-pandai membaca situasi agar dalam penyampaian materi dapat dipahami oleh siswanya. Ada berbagai macam metode pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam penyampaian materi, salah satunya adalah dengan menerapkan metode sosiodrama dan bermain peran dalam pembelajaran bahasa. Sosiodrama ialah cara mengajar yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kegiatan memainkan peranan tertentu yang terdapat dalam kehidupan masyarakat. Metode sosiodrama dan bermain peranan merupakan dua buah metode mengajar yang mengandung pengertian yang dapat dikatakan bersama dan karenanya dalam pelaksanaan sering disilih gantikan. Istilah sosiodrama berasal dari kata sosio = sosial dan drama. Kata drama adalah suatu kejadian atau peristiwa dalarn kehidupan manusia yang mengandung konflik kejiwaan, pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sedangkan bermain peranan berarti memegang fungsi sebagai orang yang dimainkannya. Kedua metode tersebut biasanya disingkat menjadi metode “sosiodrama” yang merupakan metode mengajar dengan cara mempertunjukkan kepada siswa tentang masalah-masalah hubungan sosial, untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dari definisi di atas maka dapat ditarik sebuah gambaran singkat bahwa guru dapat menggunakan metode sosiodrama dalam pembelajaran bahasa dengan pertimbangan siswa akan dituntut untik lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar