Rabu, 12 Desember 2012

Menyikapi Anak Malas Belajar



Orangtua tentunya tidak mau memiliki anak yang malas. Begitu juga dengan pelajarannya di sekolah. Untuk menguasai pelajaran, anak-anak harus rajin belajar, sebab bila tidak anak dikuatirkan menjadi anak yang bodoh. Banyak orangtua yang dihantui oleh perasaan kuatir anaknya menjadi anak yang bodoh. 

5 Hal Menyikapi Anak Malas Belajar

Karena kekuatiran tersebut, saat di rumah orangtua acapkali meminta anaknya banyak belajar agar menjadi anak yang pintar. Betapa lesunya orangtua saat mengetahui anaknya sulit sekali untuk diajak belajar. Tapi Anda selaku orangtua tidak perlu kuatir jika menjumpai kondisi anak yang malas belajar. Berikut beberapa tips saat menjumpai anak malas belajar.

karena esensinya setiap manusia adalah pembelajar
Pertama, bila menjumpai anak yang sulit diajak belajar, Anda tidak boleh langsung memaksanya harus belajar apalagi hingga memarahinya. Ketahuilah, sesuatu yang dikerjakan dengan terpaksa tidak akan mendapatkan hasil maksimal. Coba perhatikan dengan seksama, apa penyebabnya sehingga muncul rasa malas pada anak untuk belajar karena esensinya setiap manusia adalah pembelajar. Untuk itu harus ada stimulus dan berupaya meyakinkan anak bahwa belajar itu menyenangkan dan penting.

Kedua,
 tunjukkan kasih sayang di saat mengajak anak untuk belajar. Dengan mengedepankan nilai-nilai cinta pada buah hati akan senantiasa membangkitkan rasa nyaman, termasuk saat mengajak belajar pada anak. Trik untuk mengungkapkan nilai-nilai cinta saat mengajak anak untuk belajar, buat bentuk-bentuk pertanyaan seputar pengalaman menarik di sekolah, contohnya, bertanya mengenai teman sebangkunya, kegiatan yang didapat, serta hal-hal yang menyenangkan lainnya.

aktivitas belajar itu aktivitas yang mengasyikkan
Dengan trik mengungkapkan nilai-nilai cinta saat mengajak anak untuk belajar bisa menjadikan anak mampu menyerap hal-hal yang menyenangkan padahal saat di sekolah pasca belajar di rumah. Semakin lama akan muncul paradigma pada diri anak bahwa aktivitas belajar itu aktivitas yang mengasyikkan.

Ketiga, lakukanlah oleh Anda sendiri layaknya seorang anak yang sedang belajar, semisal membaca buku atau menulis artikel untuk blog bersamaan dengan anak. Hal ini bisa memacu anak untuk mengikuti hal yang sama dengan yang tengah anda lakukan. Jangan lupa, sambil belajar bersama, selingi aktivitas dengan membahas hal-hal yang disukai sang buah hati.

Keempat, tidak perlu ragu-ragu lagi untuk memuji anak bila bisa menjawab pertanyaan yang coba Anda ajukan. Meskipun pujian hanya berupa ucapan, namun hal ini bisa membangkitkan semangatr belajar anak.

Kelima, manfaatkan benda-benda menarik dan mengasyikkan, semisal stiker kecil bergambar. Caranya, tempelkan stiker pada area kosong kertas yang disiapkan sebagai tanda sudah selesai belajar. Semakin sering belajar akan semakin banyak stiker gambar yang tertempel. Semakin banyak stiker gambar yang tertempel akan semakin meriah di mata anak. Sehingga anak akan semakin rajin dan mengajak kepada orangtua untuk mendampinginya belajar.

Written By Berita Kita on 10/3/12 | 14:52


Rabu, 14 November 2012

Galeriku

Setelah sekian lama tak menikmati panggung dan tak lagi terlibat dalam hiruk pikuk bermain peran. Sejenak terlintas keinginan yang besar untuk mencoba kembali menjajaki panggung; yang dulu telah menjadi dunia dan kehidupanku. Salah satu tawaran proses yang sangat menarik tak ingin kulewatkan begitu saja. Menjadi salah satu penampil dalam acara SOLO DALAM KOMEDI pada hari Sabtu, 10 November 2012. Sebuah sajian  manis di bawah payung Teater Awan Hijau terkemas dalam bentuk pementasan adaptasi naskah SAMADHI.

Sutradara: Heru Purwoko
Musik: Wuri
Aktor:
Yatmo sbg Pak Lurah
Tyas sbg Bu Lurah
Heru sbg Pengantar Surat
Yayuk sbg Paimin

Berikut beberapa cuplikan gambar pentas kami

Bu Lurah sedang marah2, emang dah hoby marah2 semprot sana sini ^_^

Pak Lurah kedatangan tamu (pengantar surat); yang membawa surat dari Mariyam

Pak Lurah asyik membaca surat dari Mariyam

Bu Lurah marah2 lageeee,.. Si Paimin kongkalikong ma juragan kakung

Sisi lain Bu Lurah, walaupun galak minta ampun tapi adasedikit pengertian jg hehhehehe
Dukung sang suami melaksanakan SEMEDHI

Pak Lurah menyimak baik2pesan pengantar surat

Bu Lurah yg caem baik hati n sedikit judes menyiapkan uborampe/properti semedhi

Pesan sebelum sang suami semedhi

Sepucuk surat yang harus dibayar dengan mahal

Keseharian Bu Lurah yg selalu adu mulut dgn Pak Lurah


Menggali ide cerdik dari Si Paimin

Senin, 05 November 2012

Kesulitan Belajar

Dalam kegiatan pembelajaran di sekolah, kita dihadapkan dengan sejumlah karakterisktik siswa yang beraneka ragam. Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya hambatan-hambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, dan dapat bersifat psikologis, sosiologis, maupun fisiologis, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Kesulitan belajar siswa mencakup pengertian yang luas, diantaranya : (a) learning disorder; (b) learning disfunction; (c) underachiever; (d) slow learner, dan (e) learning diasbilities. Di bawah ini akan diuraikan dari masing-masing pengertian tersebut. 

1. Learning Disorder atau kekacauan belajar adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya. Contoh : siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang menuntut gerakan lemah-gemulai.

2. Learning Disfunction merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya subnormalitas mental, gangguan alat dria, atau gangguan psikologis lainnya. Contoh : siswa yang yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley, maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.

3. Under Achiever mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah. Contoh : siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.

4. Slow Learner atau lambat belajar adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang memiliki taraf potensi intelektual yang sama.

5. Learning Disabilities atau ketidakmampuan belajar mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya. Bila diamati, ada sejumlah siswa yang mendapat kesulitan dalam mencapai hasil belajar secara tuntas dengan variasi dua kelompok besar. Kelompok pertama merupakan sekelompok siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan, akan tetapi sudah hampir mencapainya. Siswa tersebut mendapat kesulitan dalam menetapkan penguasaan bagian-bagian yang sulit dari seluruh bahan yang harus dipelajari. Kelompok yang lain, adalah sekelompok siswa yang belum mencapai tingkat ketuntasan yang diharapkan karena ada konsep dasar yang belum dikuasai. Bisa pula ketuntasan belajar tak bisa dicapai karena proses belajar yang sudah ditempuh tidak sesuai dengan karakteristik murid yang bersangkutan. Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena secara konseptual berbeda dalam memahami bahan yang dipelajari secara menyeluruh. Perbedaan tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat pengusaan bahan sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang sulit tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat dukuasai dengan baik. Siswa yang mengalami kesulitan belajar seperti tergolong dalam pengertian di atas akan tampak dari berbagai gejala yang dimanifestasikan dalam perilakunya, baik aspek psikomotorik, kognitif, konatif maupun afektif . Beberapa perilaku yang merupakan manifestasi gejala kesulitan belajar, antara lain :

1. Menunjukkan hasil belajar yang rendah di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompoknya atau di bawah potensi yang dimilikinya.

2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang telah dilakukan. Mungkin ada siswa yang sudah berusaha giat belajar, tapi nilai yang diperolehnya selalu rendah

3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas kegiatan belajarnya dan selalu tertinggal dari kawan-kawannya dari waktu yang disediakan.

4. Menunjukkan sikap-sikap yang tidak wajar, seperti: acuh tak acuh, menentang, berpura-pura, dusta dan sebagainya.

5. Menunjukkan perilaku yang berkelainan, seperti membolos, datang terlambat, tidak mengerjakan pekerjaan rumah, mengganggu di dalam atau pun di luar kelas, tidak mau mencatat pelajaran, tidak teratur dalam kegiatan belajar, dan sebagainya.

6. Menunjukkan gejala emosional yang kurang wajar, seperti : pemurung, mudah tersinggung, pemarah, tidak atau kurang gembira dalam menghadapi situasi tertentu. Misalnya dalam menghadapi nilai rendah, tidak menunjukkan perasaan sedih atau menyesal, dan sebagainya. Sementara itu, Burton (Abin Syamsuddin. 2003) mengidentifikasi siswa yang diduga mengalami kesulitan belajar, yang ditunjukkan oleh adanya kegagalan siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar. Menurut dia bahwa siswa dikatakan gagal dalam belajar apabila :
1. Dalam batas waktu tertentu yang bersangkutan tidak mencapai ukuran tingkat keberhasilan atau tingkat penguasaan materi (mastery level) minimal dalam pelajaran tertentu yang telah ditetapkan oleh guru (criterion reference).
2. Tidak dapat mengerjakan atau mencapai prestasi semestinya, dilihat berdasarkan ukuran tingkat kemampuan, bakat, atau kecerdasan yang dimilikinya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam under achiever. 3. Tidak berhasil tingkat penguasaan materi (mastery level) yang diperlukan sebagai prasyarat bagi kelanjutan tingkat pelajaran berikutnya. Siswa ini dapat digolongkan ke dalam slow learner atau belum matang (immature), sehingga harus menjadi pengulang (repeater) Untuk dapat menetapkan gejala kesulitan belajar dan menandai siswa yang mengalami kesulitan belajar, maka diperlukan kriteria sebagai batas atau patokan, sehingga dengan kriteria ini dapat ditetapkan batas dimana siswa dapat diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Terdapat empat ukuran dapat menentukan kegagalan atau kemajuan belajar siswa : (1) tujuan pendidikan; (2) kedudukan dalam kelompok; (3) tingkat pencapaian hasil belajar dibandinngkan dengan potensi; dan (4) kepribadian. 


 Dikutip dari http://www.infodiknas.com

Selasa, 18 September 2012

LDR


CARA MENGATASI LDR (LONG DISTANCE RELATIONSHIP)
Banyak sepasang kekasih yang kini berhubungan jarak jauh, semua bisa disebabkan karena adanya kesibukan pekerjaan,untuk menempuh pendidikan,atau hal lainnya.Berikut adalah cara-cara untuk mengatasi LDR atau yg sering di sebut Long Distanse Relationship. 
  1. Yang paling penting adalah rasa kepercayaan yang tinggi satu sama lain
  2.  Milikilah rasa sayang yg tulus terhadap kekasih anda, tanamkan bahwa anda benar benar menyayangi nya dan akan setia menjaga perasaan nya ketika berjauhan.
  3. Milikilah rasa setia di antara masing masing hati anda, karena sebenar nya kunci paling utama dari seuah hubungan jarak jauh adalah kepercayaan dan kesetiaan.
  4. Yg tak kalah penting nya lagi adalah rasa saling pengertian di antara kalian.
  5. Ini yg tak boleh di lewatkan. komunikasi ya lancar ! Sebab tanpa adanya komunkasi yang lancar, sebuah hubungan bisa saja mengalami miss communication sehingga menyebabkan adanya rasa saling curiga trhadap pasangan anda.
  6. Jangan lupa untuk bisa mengontrol diri anda ketika berjauhan dengan pasangan anda, anda harus tahu batas batas apa yg boleh di lakukan atau tidak boleh di lakukan. sehingga anda bisa menjaga perasaan pasangan anda saat berjauhan .
  7. Dan yg terakhir adalah diperlukannya sikap dewasa di antara kalian, sehingga tidak melulu menimbulkan pertengkaran ketika ada sesuatu yang sebenar nya tak perlu di ributkan .

d     diambil dari http://writediwrite.blogspot.com

Sabtu, 18 Agustus 2012


Selamat Hari Raya Idul Fitri, Taqobalallahu Minnaa wa Minkum, Minal ‘Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir Batin



Minggu, 12 Agustus 2012

Hukum Tidur Saat Berpuasa


[CiriCara.com] – Seperti yang sudah diketahui bahwa bulan Ramadan adalah bulan penuh dengan berkah. Kegiatan amal yang dilakukan seorang muslim saat Ramadan akan dilipatgandakan pahalanya. Bahkan, tidurnya orang berpuasa juga berpahala. Banyak sekali para ustad atau da’i yang menyampaikan dakwah bahwa tidur orang yang berpuasa adalah ibadah dan mendapat pahala. Bahkan para ulama mengatakan bahwa hal itu dijelaskan pada hadits Nabi Muhammad SAW. “Tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Diamnya adalah tasbih. Do’anya adalah do’a yang mustajab. Pahala amalannya pun akan dilipatgandakan,” arti dari hadist Nabi mengenai tidur di bulan Ramadan. Hadist ini sering memunculkan pertanyaan apa hukumnya tidur saat puasa? 1. Tidur seharian dan tidak bangun saat waktu salat Tidur seharian dan tidak bangun untuk melaksanakan salat adalah termasuk perbuatan maksiat dan dibenci oleh Allah SWT. Karena sesungguhnya salat lima waktu hukumnya wajib. Meski dia sedang berpuasa, tetap dia akan mendapat dosa karena lalai dalam salatnya. 2. Tidur dan bangun untuk salat Hukum seorang yang tidur tetapi bangun untuk menjalankan salat secara berjamaah kemudian tidur lagi adalah sia-sia (mubah). Tidur ini tidak membatalkan puasanya, hanya saja tidur ini sia-sia karena sesungguhnya masih ada kegiatan yang lebih baik daripada tidur. Jangan pernah sekali-kali Anda menyia-nyiakan bulan Ramadan dengan tidur setiap hari. Manfaatkanlah bulan Ramadan ini dengan melakukan amalan yang bermanfaat seperti, salat, membaca Alquran, bersih-bersih, bekerja, dan bersekolah. Karena sesungguhnya kegiatan-kegiatan ini jauh lebih baik daripada tidur. Kesimpulannya, tidur saat berpuasa memang merupakan ibadah. Tapi, kita tidak boleh tidur sepanjang hari apalagi sampai melupakan waktu salat karena masih ada kegiatan yang lebih bermanfaat. Ingat! Islam tidak pernah menyuruh umatnya untuk bermalas-malasan. Jadi, tidak ada alasan untuk bermalas-malasan (tidur) di saat bulan menjalankan ibadah puasa





Senin, 23 Juli 2012

lucu2

Suatu ketika, seorang cewek yang sedang jengkel karena rayuan gombal cowok, membalas rayuan cowok itu.
 Cew : "Bang, kalo lihat abang, saya jadi ingat lagunya ADA Band."
Cow : "Masa sih neng... Abang jadi GR nih.."
Cew : "Beneran sumpah bang..."
Cow : "Emang lagu apa si neng? Kau Auraku ya...?"
Cew : "Bukan bang..."
Cow : "hmmmm... Surga Cinta ya?"
Cew : "Juga bukan bang"
Cow : "trus lagu apa neng?"
Cew : "MANUSIA BODOH" wkwkwkwkwkw



dari: kumpulan cerita lucu

Selasa, 12 Juni 2012

Poinf of View dalam Cerpen



Point of view berhubungan dengan siapakah yang menceritakan kisah dalam cerpen. Cara yang dipilih oleh pengarang akan menentukan sekali gaya dan corak cerita. Hal ini disebabkan, watak dan pribadi si pencerita (pengarang) akan banyak menentukan cerita yang dituturkan pada pembaca. Tiap orang punya pandangan hidup, cara berpkiri, kepercayaan, maupun sudut emosi yang berbeda-beda. Penentuan pengarang tentang soal siapa yang akan menceritakan kisah akan menentukan bagaimana sebuah cerpen bisa terwujud.
Adapun sudut pandang pengarang sendiri empat macam, yaitu sebagai
berikut.
a.    Objective point of view
Dalam teknik ini, pengarang hanya menceritakan apa yang terjadi, seperti kamu melihat film dalam televisi. Para tokoh hadir dengan karakter masing-masing. Pengarang sama sekali tak mau masuk ke dalam pikiran para pelaku. Dengan demikian, pambaca dapat menafsirkan sendiri bagaimana pandangannya terhadap laku tiap tokoh. Dan dengan melihat perbuatan orang lain tersebut kita menilai kehidupan jiwanya, kepribadiannya, jalan pikirannya, ataupun perasaannya.
Motif tindakan pelakunya hanya bisa kita nilai dari perbuatan mereka. Dalam hal ini, pembaca dapat mendari tafsiran sendiri dari dialog antartokoh maupun tindak-tanduk yang dilakukan tiap tokoh. Pengarang paling hanya memberikan sedikit gambar mengenai kondisi para tokoh untuk “memancing” pembaca mengetahui lebih jauh tentang tokoh-tokoh yang ada dalam cerita.

b.    Omniscient point of view
Dalam teknik ini, pengarang bertindak sebagai pencipta segalanya. la tahu segalanya. la bisa menciptakan apa saja yang ia perlukan untuk melengkapi ceritanya sehingga mencapai efek yang diinginkannya. la bisa keluar-masukkan para tokohnya. la bisa mengemukakan perasaan, kesadaran, jalan pikiran para pelaku cerita. Pengarang juga bisa mengomentari kelakuan para pelakunya. Bahkan pengarang bisa bicara langsung dengan pembacanya.
Ciri omniscient point of view lebih cocok untuk cerita yang bersifat sejarah, edukatif, ataupun humoris. Teknik ini biasa digunakan untuk hal-hal yang bersifat informatif bagia pembaca, yang kiranya memang pembaca belum begitu banyak mengetahui. Tentunya, teknik ini biasanya digunakan dalam penulisannya dilakukan observasi (pengamatan maupun pembacaan).
c.    Point of view orang pertama
Teknik ini lebih populer dikenal di Indonesia. Teknik ini dikenal pula dengan teknik sudut pandnag “aku”. Hal ini seperti seseorang mengajak bicara pada orang lain. Jadi, bukan pengalaman orang lain yang diceritakan. Dengan teknik ini, pembaca diajak ke pusat kejadian, melihat, merasakan melalui mata dan kesadaran orang yang langsung bersangkutan. Tentunya, pemabaca juga harus cerdas membedakan jangan sampai pikiran “aku” dalam cerpen disamakan dengan pikiran si pengarang itu sendiri.
Teknik sudut pandang seperti ini sangat cocok untuk cerpen yang mebceritakan masalah kejiwaan (psikologis) sang tokoh. Pembaca dibawa hanyut dalam setiap gerak emosi sang tokoh.
d.   Point of view orang ketiga
Teknik biasa digunakan dalam penuturan pengalaman seseorang sebagai pihak ketiga. Jadi, pengarang hanya “menitipkan” pemikirannya dalam tokoh orang ketiga. Orang ketiga (“Dia”) dapat juga berupa nama orang. Adapun perkembangan emosi tokoh dalam membentuk konflik dapat dilihat dalam hubungannya antara tokoh utama “dia” dengan tokoh lainnya.
Dengan menggunakan tokoh ini, pengarang bisa lebih leluasa dalam menceritakan atau menggambarkan keadaan tanpa terpaku pada pandangan pribadi, beda halnya dengan menggunakan tokoh “aku”. Sang tokoh utama dapat seolah-olah berkembang sendiri dengan pemikiran sendirinya pula. Dengan demikian, pembaca dibawa untuk memahami sendiri bagaimana tokoh “dia” bertindak tanpa harus memikirkan peranan sang pengarang terhadap tokoh tersebut.

Selasa, 05 Juni 2012

TIPS SUKSES UKK

Oke & PD Menghadapi UKK
  1. Mengetahui Jadwal Ujian. 
  2. Motivasi belajar; menyiapkan materi dengan sebaik mungkin
  3. Mempelajari kembali materi yang sudah disampaikan oleh guru mapel masing-masing pelajaran dengan cara memahami kisi-kisi yang telah diberikan.
  4. Menjawab pertanyaan ujian dengan jujur ketika menghadapi ulangan [percaya diri]. 
  5. Dilarang mencontek. Secara psikologis, kegiatan mencontek memberikan dampak yang tidak baik terhadap peserta ujian seperti (a) perasaan takut ketika mengikuti tes jika ada pemeriksaan mendadak, (b) membuat konsentrasi buyar karena adanya keinginan untuk membuka contekan, (c) mengurangi rasa percaya diri dengan jawaban, dan (d) menyia-nyiakan waktu secara percuma untuk membuat bahan contekan yang belum tentu bisa dipergunakan saat ujian.
  6. Guru membekali siswa dengan strategi pengerjaan soal yang baik
  7. Berdo’a sebelum dan sesudah belajar, agar Allah SWT memberikan pemahaman. 

DP:  Nanang Bagus Subekti, Mohamad Roup


Kamis, 31 Mei 2012

galau @manizetyas ^_^

#HANYA INGIN BICARA

dalam petang yang membayang 
aku hanya ingin bicara
sepatah atau mungkin dua patah kata
dengarkan walau tanpa sua
dalam sirat yang mudah terbaca
dan jangan lagi kau tanya

taukah kau?
tlah kupilih satu bintang
begitu terang sinarnya...
memanjakanku dalam sunyinya cengkraman malam
mainkan lagu seiring suara di kalbuku
petiknya senantiasa kurindu

malam berlalu bersama sinarnya
bukan kuberpaling karena sinarnya 
tapi karena hatimu yang tlah berkata

biarkan aku bernyanyi
bersamanya

Senin, 28 Mei 2012

di saat kumerasa

AKU MALAM INI
(manizetyas)


Perlahan angin berhembus 
Semilir menyibakkan relung batinku
seolah membelai segenap rasa yang tersisa
teringat siapa aku di masa itu
butiran pasir di tepian pantai
terombang-ambing seiring datangnya ombak

Aku masih dalam lamunan panjangku
bayangan itu tak jua enyah menjajah segenap khayalku
pedih menyayat menyaksikan bayangku di balik cermin itu
hanya berteman redup cahaya bintang

segera kusadari
bukanlah aku yang seperti itu
jika ternyata masih ada bintang
yang senantiasa mengiring saat sang dewi purnama
dan taukah kamu??
bintang itu adalah kamu
bintang baru dalam hatiku

(^_^)