Selasa, 24 Mei 2011

cinta tak berkarat

Di Saat Cinta Bicara
(Tyas Sri Utami)

Cinta tak ubahnya sebuah pohon yang selalu berhadapan dgn musim. Mulai musim semi hingga musim gugur. Ada saja serangkaian peristiwa di dalamnya. Suka duka tak dapat dielakkan. Cinta juga tak ubahnya seperti sebuah barang, butuh perawatan. Lalu, perawatan apa aja yang perlu kita perhatikan agar cinta kita tak terkikis oleh musim gugur? Susah-susah gampang, teorinya mudah n semua orang pasti mengetahuinya tp sulitnya minta ampun kalau udah berhadapan dengan musim itu. Hmmm, pinter2 aja nyirami biar cinta tak kekurangan air n nutrisi (sebelum meranggas dimakan musim n usia),.... hahahhhaaaaaaaaaaa lebay. coba qt simak beberapa mutiara cinta yg mungkin akan memberikan qt sedikit pengertian all about cinta.
  • Lemparkan seorang yang bahagia dalam bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia akan mati kelaparan.
  • Seandainya kamu dapat berbicara dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar canang yang gemericing.
  • Cinta adalah keabadian ... dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki. Siapapun pandai menghayati cinta, tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat dirasakan melalui hati dan perasaan.
  • Cinta mampu melunakkan besi, menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
  • Cinta sebenarnya adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.
  • Kamu tidak akan pernah tahu bila kamu akan jatuh cinta. Namun apabila sampai saatnya itu,raihlah dengan kedua tanganmu dan jangan biarkan dia pergi dengan sejuta rasa tanda tanya dihatinya.
  • Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
  • Bercinta memang mudah, untuk dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
ternyata begitu suci n abstraknya cinta, so butuh perawatan yg bisa dibilang abstrak jg. dalam brcinta, bahan apa aj saja sih yg mutlak qt butuhkan:
  • visi n misi
  • keyakinan untuk saling bersama
  • kepercayaan
  • keterbukaan
  • keterikatan rasa saling memiliki
  • kasih sayang n rasa cinta itu sendiri
  • perawatan n harmonisasi
hahhaha, apa lg y.... bingung ndiri, hehhehe. biarkan saja cinta yg berbicara, qt ckup jd aktor aj (Romeo n Juliet) cie cieeeeee.....


Senin, 23 Mei 2011

without pusing_always forever

Pusing?? banyak masalah??  waduw, kadang bisa ninggalin strezz n depresi (lebay, hahhaa)... ga usah khawatir, pusing bisa aja jd sajian lezat tiap hari, woww... (emang nikmat terasa). Trus gimana caranya biar pusing bisa jd sajian lezat? Bukan hal yang mustahil, tinggal pinter2 aj qt mengelola n mengatur segala hal yang bikin qt pusing jd enjoy abiezz, caranya:
  • nawaitu bismillah
  • bikin prioritas, artinya kadang qt dipusingkan dgn pilihan. biar g pusing, tentukan prioritas dgn berbagai skala n sudut pandang, ambil yang kiranya menurut kamu paling penting.
  • jangan pernah berlari, apapun yg ada di hadapanmu anggap saja sebagai sebuah sajian yang enek dilahap, nikmati n jalani dg ikhlas n sepenuh hati
  • jangan mengeluh,
  • positif thinking, yakin kita bisa
  • tanamkan pengertian kita tak pernah sendiri
  • laksanakan
  • sesekali refresh bila diperlukan n jangan sesekali ada niat melalaikan
  • pasang senyum
  • jgn lupa ucap hamdallah
selamat mencoba, yg penting nawaitu bismillah, berdoa n berusaha, masalah hasil qt serahkan pd yg Kuasa... jgn lupa ucap hamdallah... okey.... we can... without pusing qt bisa....

Rabu, 18 Mei 2011

Rendra dalam "HAI, KAMU!"

HAI, KAMU !
Oleh W.S. Rendra

Luka-luka di dalam lembaga,
intaian keangkuhan kekerdilan jiwa,
noda di dalam pergaulan antar manusia,
duduk di dalam kemacetan angan-angan.
Aku berontak dengan memandang cakrawala.
Jari-jari waktu menggamitku.
Aku menyimak kepada arus kali.
Lagu margasatwa agak mereda.
Indahnya ketenangan turun ke hatiku.
Lepas sudah himpitan-himpitan yang mengekangku. 

Jakarta, 29 Pebruari 1978
Potret Pembangunan dalam Puisi

MENULIS


MENULIS
(TYAS SRI UTAMI)

Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif (Henry Guntur Tarigan, 1983:3). Dengan demikian menulis merupakan kemampuan berbahasa yang menuntut seseorang dapat menghasilkan sesuatu sebagai ungkapan buah pikirannya secara tertulis. Sementara itu, Hook (dalam Mukhsin Ahmadi, 1990:24-25) mengemukakan The National of Council of Teacher’s English (NCTE) mengenai komposisi bahwa “tulisan merupakan suatu medium yang penting bagi ekspresi diri, untuk ekspresi bahasa, dan untuk menemukan makna”.
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang-orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambar grafik itu (Suyitno dan Purwadi, 2000:1).
Pada dasarnya kegiatan menulis tidak hanya menggambarkan bahasa yang dapat dipahami oleh seseorang tetapi juga merupakan kegiatan pengungkapan ide, pengetahuan, ilmu, dan pengalaman hidup seseorang dalam bentuk tulisan atau bahasa tulis. Penyampaian bahasa tulis kepada pembaca harus dapat menimbulkan pemahaman yang sama dengan apa yang dimaksudkan penulis. Oleh karena itu, menulis bukanlah merupakan hal yang mudah dan tidak perlu dipahami.
                   Menulis merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat ekspresif, produktif, dan kreatif sehingga        mensyaratkan sesuatu yang lebih kompleks daripada membaca (Yant Mujianto, dkk., 2000: 64).
Menulis dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya (Suparno dan M. Yunus dalam St.Y. Slamet, 2007: 96). Sementara itu, Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan (1999: 2) mengemukakan bahwa kegiatan menulis ialah suatu proses, yaitu proses penulisan.
Sebagai suatu proses, menulis merupakan serangkaian aktivitas (kegiatan) yang terjadi dan melibatkan beberapa fase (tahap), yaitu fase pramenulis (persiapan), penulisan (pengembangan isi karangan), dan pascapenulisan (telaah dan revisi atau penyempurnaan tulisan) yang memerlukan banyak latihan (St.Y. Slamet, 2007: 97). Sejalan dengan itu, Sri Hastuti (dalam St.Y. Slamet, 2007: 98) mengungkapkan bahwa:
Menulis, di samping sebagai proses, menulis juga merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena melibatkan cara berpikir yang teratur dan berbagai persyaratan yang berkaitan dengan teknik penulisan, antara lain: (1) adanya kesatuan gagasan; (2) penggunaan kalimat yang jelas; (3) paragraf disusun dengan baik; (4) penerapan kaidah ejaan yang benar; dan (5) penguasaan kosakata yang memadai.

Senin, 16 Mei 2011

SKRIPSIKU

ABSTRAK
Tyas Sri Utami. K1207036. PENGGUNAAN METODE METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI PADA SISWA KELAS X.1 SMA NEGERI 1 SLOGOHIMO TAHUN AJARAN 2010/2011. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Mei 2011.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis argumentasi pada siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Slogohimo dengan metode peta pikiran (mind mapping).
Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan strategi penelitian deskriptif kualitatif. Variabel yang menjadi sasaran peningkatan kualitas proses dan hasil dalam penelitian ini adalah kemampuan menulis argumentasi, sedangkan variabel tindakan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peta pikiran (mind mapping). Objek penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Negeri 1 Slogohimo yang berjumlah 33 siswa. Rekan kolaborator dalam penelitian ini adalah Bapak Sumanto, M.Pd selaku guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia kelas X SMA Negeri 1 Slogohimo. Sumber data yang digunakan, yaitu: (1) tempat dan peristiwa, yakni seluruh kegiatan pembelajaran menulis argumentasi yang berlangsung di dalam kelas dengan menggunakan metode mind mapping; (2) informan, yaitu siswa kelas X.1 dan guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia SMA Negeri 1 Slogohimo; dan (3) dokumen, yaitu berupa materi menulis argumentasi, hasil tes menulis siswa, hasil wawancara, rencana pembelajaran yang dibuat oleh peneliti dan guru, kurikulum yang diterapkan oleh sekolah dan daftar nilai siswa.

Minggu, 01 Mei 2011

WACANA


WACANA
(Tyas Sri Utami)
Sering kali kita mendengar istilah wacana dalam kehidupan sehari-hari.  Yang menjadi pertanyaan, apakah sebenarnya wacana itu? Wacana adalah  rentetan kalimat yang berkaitan sehingga terbentuklah makna yang serasi di antara kalimat-kalimat itu. Dalam wacana kita mengenal beberapa istilah, antara lain:
1.    Kohesi dan Koherensi
Kohesi dan koherensi adalah dua unsur yang menyebabkan sekelompok kalimat membentuk kesatuan makna. Kohesi merujuk pada keterkaitan antarproposisi yang secara eksplisit diungkapkan oleh kalimat-kalimat yang digunakan. Contoh:
A  : kapan datang?