(manizetyas)
Perlahan
angin berhembus
Semilir menyibakkan relung batinku
seolah membelai segenap rasa yang tersisa
teringat siapa aku di masa itu
butiran pasir di tepian pantai
terombang-ambing seiring datangnya ombak
Aku masih dalam
lamunan panjangku
bayangan itu tak jua enyah menjajah segenap khayalku
pedih menyayat menyaksikan bayangku di balik cermin itu
hanya berteman redup cahaya bintang
segera kusadari
bukanlah aku yang seperti itu
jika ternyata masih ada bintang
yang senantiasa mengiring saat sang dewi purnama
dan taukah kamu??
bintang itu adalah kamu
bintang baru dalam hatiku
(^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar