ENJOY WITH MIND MAPPING
Kegiatan belajar-mengajar dipengaruhi
oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran. Menurut Akhmad Sudrajat (2008) metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk
mencapai tujuan pembelajaran. Metode
merupakan cara pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan, yaitu tujuan
pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu
mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta konsep atau disebut peta
pikiran (mind mapping).
Menurut Edward (2009: 64), peta pikiran (mind
mapping) adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan
dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Peta pikiran (mind mapping) merupakan
salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar.
Sebelum
membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tak
bergaris, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan (2009: 15)
mengemukakan ada tujuh langkah untuk untuk membuat mind mapping. Tujuh
langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1)
Dimulai
dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya dilektakkan mendatar (landscape).
Karena apabila dimulai dari tengah akan memberi kebebasan kepada otak untuk
menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan
alami.
2)
Menggunakan
gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah gambar atau foto akan mempunyai
seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan
diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap
terfokus, membantu otak berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.
3)
Menggunakan
warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar.
Warna membuat peta pikiran (mind mapping) lebih hidup, menambah energi
pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
4)
Hubungkan
cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan
tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja
menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal
sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan
diingat.
5)
Membuat
garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena dengan garis lurus akan
membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti
cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata
6)
Menggunakan
satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan kata kunci tunggal dapat
memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran (mind
mapping).
7)
Menggunakan
gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar