1.
Ada uang abang disayang, tak ada uang abang melayang. Hanya mau bersama saat sedang senang
saja, tak mau tahu di saat sedang susah.
2.
Menang jadi arang, kalah jadi abu. Kalah ataupun menang sama-sama menderita.
3.
Bagaikan abu di atas tanggul. Orang yang sedang berada pada kedudukan yang sulit dan mudah jatuh.
4.
Ada Padang ada belalang, ada air ada pula ikan. Di mana pun berada pasti akan tersedia
rezeki buat kita.
5.
Adat pasang turun naik. Kehidupan di dunia ini tak ada yang abadi, semua senantiasa silih
berganti.
6.
Membagi sama adil, memotong sama panjang.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
Jika membagi maupun memutuskan sesuatu hendaknya harus adil dan tidak berat sebelah.
7.
Air beriak tanda tak dalam. Orang yang banyak bicara biasanya tak banyak ilmunya.
8.
Air tenang menghanyutkan. Orang yang kelihatannya pendiam, namun ternyata banyak menyimpan ilmu
pengetahuan dalam pikirannya.
9.
Air cucuran atap jatuhnya ke pelimbahan juga. Sifat-sifat anak biasanya menurun dari
sifat orangtuanya.
10. Berguru kepalang ajar, bagai bunga
kembang tak jadi.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
Menuntut ilmu hendaknya sepenuh hati dan tidak tanggung-tanggung agar mencapai hasil yang baik.
11. Sepandai-pandai tupai melompat, sekali
waktu jatuh juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
Sepandai-pandainya manusia, suatu saat pasti pernah melakukan kesalahan juga.
12. Tong kosong nyaring bunyinya. Orang sombong
dan banyak bicara biasanya tidak berilmu.
13.
Tong penuh tidak berguncang, tong setengah yang berguncang.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
Orang yang berilmu tidak akan banyak bicara, tetapi orang bodoh biasanya banyak bicara seolah-olah tahu banyak hal.
14. Tua-tua keladi, makin tua makin menjadi.
Orang tua yang bersikap seperti anak muda, terutama dalam masalah
percintaan.
15.
Karena nila setitik, rusak susu sebelanga. Karena
kesalahan kecil, menghilangkan semua kebaikan yang telah diperbuat.
16. Bagaikan burung di dalam sangkar. Seseorang yang
merasa hidupnya dikekang.
17. Terbuat dari emas sekalipun, sangkar
tetap sangkar juga. Meskipun hidup dalam kemewahan tetapi terkekang,
hati tetap merasa tersiksa juga.
18. Sakit sama mengaduh, luka sama mengeluh.
Seiya sekata dalam semua keadaan.
19.
Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih. Segala sesuatu
dalam kehidupan bukan manusia yang menentukan.
20. Barangsiapa menggali lubang, ia juga
terperosok ke dalamnya. Bermaksud mencelakakan orang lain, tetapi dirinya
juga ikut terkena celaka.