Selasa, 31 Januari 2012

puisi anak_kupu-kupu


Kupu-kupu
(Oleh Tyas Sri Utami)

Beterbangan elok nian rupamu
Cantik menghiasi taman bunga
Hinggap di antara kuncup yang mekar

Ingin aku sepertimu
Menjadi penghuni taman ini
Membuat mereka yang datang
Senantiasa tersenyum memandangmu

Dengan elok sayapmu
Kau buat bunga semakin merona
Bermanja di atas kelopaknya
Oh, kupu-kupu...

 Jadilah kau sahabatku 
Aku kan menyayangimu
Menemanimu terbang
Hinggap di antara bunga yang merekah



Kamis, 19 Januari 2012

MIND MAPPING


ENJOY WITH MIND MAPPING
Kegiatan belajar-mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah metode pembelajaran. Menurut  Akhmad Sudrajat (2008) metode pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode merupakan cara pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan, yaitu tujuan pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang telah terbukti mampu mengoptimalkan hasil belajar adalah metode peta konsep atau disebut peta pikiran (mind mapping).
Menurut Edward (2009: 64), peta pikiran (mind mapping) adalah cara paling efektif dan efisien untuk memasukkan, menyimpan dan mengeluarkan data dari atau ke otak. Peta pikiran (mind mapping) merupakan salah satu cara mencatat materi pelajaran yang memudahkan siswa untuk belajar.
Sebelum membuat sebuah peta pikiran diperlukan beberapa bahan, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena dan pensil warna, otak, serta imajinasi. Buzan (2009: 15) mengemukakan ada tujuh langkah untuk untuk membuat mind mapping. Tujuh langkah tersebut adalah sebagai berikut:
1)      Dimulai dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya dilektakkan mendatar (landscape). Karena apabila dimulai dari tengah akan memberi kebebasan kepada otak untuk menyebar ke segala arah dan untuk mengungkapkan dirinya secara lebih bebas dan alami.
2)      Menggunakan gambar atau foto untuk sentral. Karena sebuah gambar atau foto akan mempunyai seribu kata yang membantu otak dalam menggunakan imajinasi yang akan diungkapkan. Sebuah gambar sentral akan lebih menarik, membuat otak tetap terfokus, membantu otak berkosentrasi, dan mengaktifkan otak.
3)      Menggunakan warna yang menarik. Karena bagi otak, warna sama menariknya dengan gambar. Warna membuat peta pikiran (mind mapping) lebih hidup, menambah energi pada pemikiran yang kreatif, dan menyenangkan.
4)      Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tingkat tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya. Karena otak bekerja menurut asosiasi. Otak senang mengaitkan dua (atau tiga atau empat) hal sekaligus. Apabila cabang-cabang dihubungkan akan lebih mudah dimengerti dan diingat.
5)      Membuat garis hubung yang melengkung, bukan garis lurus. Karena dengan garis lurus akan membosankan otak. Cabang-cabang yang melengkung dan organis seperti cabang-cabang pohon jauh lebih menarik bagi mata
6)      Menggunakan satu kata kunci untuk setiap garis. Karena dengan kata kunci tunggal dapat memberi lebih banyak daya dan fleksibilitas kepada peta pikiran (mind mapping).
7)      Menggunakan gambar. Karena seperti gambar sentral, setiap gambar bermakna seribu kata.

Jumat, 13 Januari 2012

Diriku Beku

tik tik tik tik.....
tak seperti biasa ia menitik
mengalir dalam kebekuan
tak satu jua yang saksikan
hanya aku dan rintik di sana
bercengkerama dalam kesaksian bisu
tanpa kata dan ucap


cukup!
sudahi kesaksian ini, "jerit sang malam"
bahwa ini hanyalah ungkapan terpendam
jeritku juga mengiringi
hampir tak sampai tanganku mengapai
kisah enggan mengalah

kisah terlalu membuai
antara aku dan dia
kau dan dia
aku dan mereka
dan entah siapa lagi
tulis saja kisahnya di sini